* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan akademis sekaligus keahlian khusus, siswa/siswi SMK mempelajari teori dan melakukan praktek sehingga mereka berpengalaman dan mantap untuk langsung memasuki Dunia Usaha (DU) dan Dunia Industri (DI) lulusan SMK juga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, saat ini banyak SMK yang dipersiapkan untuk menghadapi persaingan di era globalisasi. Lulusan SMK telah mampu menciptakan lulusan yang Siap Kerja, Cerdas, dan Kompetitif. Masyarakat Kecamatan Jawilan menginginkan sekali berdirinya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tengah era globalisasi saat ini seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu pesat khususnya di Indonesia, berdirinya SMK Yasdikha telah didukung oleh seluruh komponen masyarakat diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi Banten, MUSPIKA, Tokoh Masyarakat, SMP/MTs Negeri/Swasta, dan lembagalembaga pendidikan yang tidak bisa kami sebutkan.
LATAR BELAKANG
Latar belakang dilaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) atau Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pemerintah
melalui
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan
menetapkan
kebijaksanaan link and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Direktorat pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekatan pendidikan dengan sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari kebijakan link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan yang dimulai pada tahun pelajaran 2021-2022. Pada kurikulum SMK Yasdikha tercantum bidang Pengalaman Kerja Lapangan pada program kejuruan. Penyelenggaraan Kurikulum SMK Yasdikha dilaksanakan oleh sekolah, lalu diberikan kesempatan untuk melaksanakan Pengalaman Kerja Lapangan di Industri / perusahaan dalam waktu antara 3 sampai dengan 6 bulan. Pada penyelenggaraan kurikulum SMK yang dimulai pada tahun pelajaran 2021-2022 dengan pola utama sistem ganda, pendidikan dimungkinkan dapat dilaksanakan di sekolah dan di industri / perusahaan semenjak tingkat I (satu) sampai dengan tingkat III (Tiga). Upaya-upaya ini dilakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian profesional.
PENGERTIAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah salah satu program out sourcing yang dikembangkan pada sekolah kejuruan untuk mendapatkan link and match antara pihak Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) dengan pihak Sekolah. Istilah link and Match pertama kali digunakan pada sistem sekolah kejuruan di Jerman, dimana siswa belajar dalam satu minggu pelaksanaannya 1(satu) hari disekolah 4 (Empat) hari di Du/Di. Di Indonesia juga dilaksanakan hal yang mirip dengan sistem di Jerman tersebut yaitu dikenal dengan nama PSG (Pendidikan Sistim Ganda) yaitu pendidikan yang dilaksanakan di Du/Di dan sekolah. Peendidikan yang dilksanakan di Du/Di ini adalah praktek kerja Industi (Prakerin), karena kondisi dan situasi yang berbeda pelaksanaan pendidikan di Du/Di (Prakerin) dilaksanakan selama maksimal 3 (Tiga) bulan.
LANDASAN HUKUM -
Undang - Undang Nomor : 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK.
-
PP No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Kejuruan.
-
PP No.39 Tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
-
Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No.080/U/1 Tahun 1993 tentang Kurikulum SMK.
-
Undang-Undang Nomor:20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
TUJUAN Pendidikan Di SMK bertujuan : 1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan /atau meluaskan pendidikan dasar. 2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitarnya. 3. Meningkatkan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 4. Menyiapkan iswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional .
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Bertujuan : 1. Meningkatkan kemampuan siswa pada bidang knowledge,attitude, dan skill,sesuai dengan tuntutan Du/Di. 2. Sebagai input untuk perbaikan kurikulum SMK yang selalu mengadopsi pada kebutuhan pasar . 3. Menjadikan titik kesesuaian Kompetensi anatara SMK dengan Dunia Usaha/Industri, 4. Menyiapkan tenaga yang siap pakai. Mengutamakan keterampilan pekerjaan yang meliputi pengetahuan,keterampilan,
dan sikap atau etos kerja yang baik untuk pekerjaan tingkat awal maupun lanjut. Memperkokoh keterkaitan antar sekolah, dunia kerja dan prospek peserta didik
untuk mencapai pengembangan kemampuan pribadi yang utuh, terpadu ,singkron, dan berjalan secara morfogenesis. Memudahkan perkembangan karir dan keterampilan kehidupan melalui eksplorasi
ditempat kerja. Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi peserta didik melalui
pengalaman kerja.
SASARAN 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang sesuai dengan kompetensi keahlian siswa 2. Siswa diharapkan mampu menerapkan keahliannya pada saat praktek di Dunia Industri(DI) dan Dunia Usaha (DU) 3. Meningkatnya minat belajar dan kemampuan siswa terhadap belajar saat praktek di sekolah.
METODE PENDIDIKAN SISTEM GANDA
1. Metode Program Praktek kerja Dunia Usaha (DU) dan Dunia Industri (DI) adalah program bersama antara pihak SMK dengan pihak perusahaan DU/DI pasangannya, sehingga segala sesuatu yang menyangkut penyelenggaraan sistem ganda ini perlu dibicarakan dan disepakati oleh kedua belah pihak. 2. Komponen pendidikan umum (Normatif) komponen pendidikan penunjang (Adaptif) dan komponen teori kejuruan dilaksanakan sepenuhnya di lingkungan SMK dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak SMK. 3. Komponen pendukung praktek dasar profesi, dilaksanakan di lingkungan perusahaan DU/DI, SMK atau kedua tempat tersebut, dan menjadi tanggung jawab bersama antara pihak SMK dan perusahaan DU/DI. 4. Komponen praktek keahlian profesi, dilaksanakan di lingkungan perusahaan DU/DI yang bersangkutan. 5. Model pelaksanaan dapat berupa Day Realease, Block Realease, dan Hour Realease, atau kombinasi ketiganya. Dalam penyelenggaraan Day Realease disepakati bersama bulan catur wulan/semester yang digunakan untuk praktek di perusahaan DU/DI dan belajar di sekolah. sedangkan untuk Hour Realease disepakati waktu/jam yang harus digunakan untuk melaksanakan praktek di perusahaan DU/DI.
KEUNTUNGAN BAGI DUNIA USAHA (DU) / DUNIA INDUSTRI (DI) Penyelenggaraan pendidikan sistem ganda (PSG) memberikan keuntungan ganda bagi Dunia Usaha (DU) dan Dunia Industri (DI) antara lain:
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta didik yang belajar dan bekerja di perusahaannya. Jika perusahaan menilai peserta didik tersebut dapat menjadi Asset perusahaannya, peserta didik tersebut dapat direkrut menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut. Jika tidak peserta didik tersebut dapat dilepas karena tidak ada keharusan perusahaan untuk mempekerjakan peserta didik tersebut apabila menyelesaikan pendidikannya. 2. Pada umumnya peserta didik telah ikut pada proses produksi secara aktif, sehingga pada pengertian tertentu selama masa pendidikan peserta didik adalah tenaga kerja yang murah. 3. Selama proses pendidikan melalui kerja Dunia Industri (DI) dan Dunia Usaha (DU) peserta didik mudah diatur dalam disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Oleh karena itu sikap peserta didik dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu perusahaan. 4. Perusahaan dapat memberikan tugas kepada peserta didik menggali Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari sekolah untuk kepentingan khusus perusahaan. 5. Memberikan kepuasan bagi Dunia Industri (DI) dan Dunia Usaha (DU) karena perusahaan diakui ikut menentukan hari depan bangsa melalui Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
PENUTUP
A. SIMPULAN Berdasarkan proposal yang kami ajukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prospek SMK Yasdikha ke depan sebagai salah satu sekolah yang menjadi pilihan masyarakat dalam hal ini dapat dilihat dari animo masuk di SMK Yasdikha, lokasi strategis, dan prestasi akademik atau non akademik siswa, namun di sisi lain masih banyak kendala yang dihadapi SMK Yasdikha. 2. Agar proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran produktif tercapai sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum, maka perlu dukungan Dunia Usaha (DU) / Dunia Industri (DI).
B. HARAPAN Dari kesimpulan di atas, besar harapan kami proposal ini dapat direalisasikan demi kemajuan dan peningkatan pelayanan pendidikan di SMK Yasdikha.